Sampai pada tahun 2004, provinsi ini juga mencakup Kepulauan Riau, baik pulau besar dan kecil. Pulau besarnya antara lain Pulau Batam dan Pulau Bintan. Perkembangan selanjutnya, Kepulauan tersebut berdiri menjadi provinsi mandiri pada bulan Juli 2004.
Jika ada soal, sebutkan provinsi terkaya di Indonesia! Maka Provinsi Riau adalah salah satu provinsi terkaya di Indonesia. Lebih lengkap mengenai Profil Provinsi Riau sebagai berikut:
- Nama Resmi: Provinsi Riau
- Ibukota: Pekanbaru
- Luas Wilayah: 87.023,66 Km2
- Jumlah Penduduk: 5.867.358 jiwa
- Suku Bangsa: Melayu, Minangkabau, Bugis, Makasar, Jawa, Banjar, Batak, Mandailing, Suku Asli (Sakai, Talang Mamak, Suku Laut, Kualam Bonai, Akit).
- Agama: Islam : 4.647.864 jiwa, 88 %, Kristen Protestan : 1.848 jiwa, 1 %, Katholik : 282.000 jiwa, 5 %, Budha : 296.222 jiwa, 6 %, Hindu : 10.768 jiwa, 0.2 %.
- Wilayah Administrasi: Kab.: 10, Kota : 2, Kec.: 163, Kel.: 243, Desa : 1.592 *)
- Lagu Daerah: Soleram dan Langgam Melayu
- Website: http://www.riau.go.id
Sejarah
- Sultan Abdul Jalil Muzaffar Syah (1746-1765). Dengan memerintah selama lebih kurang 19 tahun, Sultan kedua ini berhasil membangun Kerajaan Siak Sri lndrapura menjadi kokoh dan kuat.
- Sultan Abdul Jalil Jalaluddin Syah (1765-1766). Nama aslinya Tengku Ismail, hanya sempat memerintah selama setahun. Masa pemerintahannya datanglah serangan Belanda yang memanfaatkan Tengku Alam (selanjutnya menjadi Sultan ke empat) sebagai perisai. Sultan Abdul Jalil kemudian gugur dan digelari Marhum Mangkat di Balai.
- Sultan Abdul Jalil Alamuddin Syah (1766-1780). Sepeninggal Marhum Mangkat di Bali, Tengku Alam menduduki tahta kerajaan dengan gelar Sultan Abdul Jalil Alamuddin Syah. Meninggal pada tahun 1780 dengan gelar Marhum Bukit.
- Sultan Muhammad Ali Abdul Jalil Muzzam Syah(1780-1782). Pada masa pemerintahannya Kerajaan Siak berkedudukan di Senapelan atau Pekanbaru sekarang. Beliau pula yang merupakan pendiri kota’ Pekanbaru, sehingga setelah meninggal pada tahun 1782 digelari Marhum Pekan.
- Sultan Yahya Abdul Jalil Muzaffar Syah (1782-1784). Seperti sultan sebelumnya, Sultan Yahya juga hanya sempat 2 tahun memerintah. Meninggal pada tahun 1784 dan digelari Marhum Mangkat di Dungun.
- Sultan Assayaidis Syarif Ali Abdul Jalil Syaifuddin Baalawi (1784-1810). Sultan ketujuh ini merupakan Sultan Siakpertama yang berdarah Arab dan bergelar Sayed Syarif Pada masa pemerintahannya Kerajaan Siak mencapai puncak kejayaannya. Meninggal pada tahun 1810 dan digelari Marhum Kota Tinggi.
- Sultan Assayaidis Syarif Ibrahim Abdul Jalil Khaliluddin (1810-1815). Sultan yang bernama asli Ibrahim ini meninggal pada tahun 1815 kemudian digelari dengan Marhum Mempura Kecil.
- Sultan Assayaidis Syarif Ismail Abdul Jalil Jalaluddin (1815-1854). Nama aslinya tengku Sayed Ismail dan setelah meninggal digelari Marhum Indrapura.
- Sultan Assayaidis Syarif Kasyim Abdul Jalil Syaifuddin (Syarif Kasyim 1,1864-1889). Meninggal tahun 1889, dan digelari Marhum Mahkota.
- Sultan Assayaidis Syarif Hasyim Abdul Jalil Muzaffar Syah (1889-1908). Atas jasa dan usaha Sultan inilah pembangunan gedung-gedung yang kini menjadi peninggalan Kerajaan Siak. Meninggal pada tahun 1908 dan digelari Marhum Baginda.
- Sultan Assayaidis Syarif Kasyim Abdul Jalil Syaifuddin (Syarif Kasim II, 1915-1949). Sultan yang bernama asli Tengku Sulong ini baru naik tahta setelah 7 tahun ayahandanya Sultan Hasyim meninggal, sekaligus menjadi sultan terakhir Kerajaan Siak Indrapura. Karena pada bulan Nopember 1945, Sultan Syarif Kasim II mengirim kawat kepada Presiden Republik Indonesia yang menyatakan kesetiaannya kepada Pemerintah Republik Indonesia. Tidak hanya itu, Sultan juga menyerahkan harta bendanya untuk perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia.
Logo Provinsi
Seperti logo-logo provinsi yang kita bahas sebelumnya, logo atau lambang Provinsi Riau juga didominasi oleh warna hijau, bahkan warna hijau digunakan sebagai background utama. Bagaimana bentuknya silahkan amati gambar di bawah ini:
Arti Logo
Logo atau lambang Provinsi Riua memiliki arti atau makna sebegai berikut:
- Mata Rantai tak terputus yang berjumlah 45, adalah lambang persatuan bangsa dan diproklamirkan pada tahun 1945, yaitu tahun Proklamasi Republik Indonesia.
- Padi dan Kapas adalah lambang kemakmuran (sandang pangan), padi 17 butir dan 8 Bunga Kapas merupakan tanggal Proklamasi 17 bulan 8 (Agustus).
- Lancang Kuning mengandung, adalah lambang kebesaran Rakyat Riau, sedang sogok Lancang berkepala ikan melambangkan bahwa Riau banyak menghasilkan Ikan dan mempunyai sumber-sumber penghidupan dari laut. Gelombang lima lapis melambangkan Pancasila sebagai Dasar Negara, Republik Indonesia.
- Keris berhulu Kepala Burung Serindit, adalah lambang Kepahlawanan Rakyat Riau berdasarkan pada kebijaksanaan dan kebenaran.
Nilai Budaya
Upacara-upacara Adat
- Upacara Betobo, adalah kegiatan bergotong royong dalam mengerjakan sawah, ladang, dan sebagainya.
- Upacara Menyemah Laut, adalah upacara untuk melestarikan laut dan isinya, agar mendatangkan manfaat bagi manusia.
- Upacara Menumbai, adalah upacara untuk mengambil madu lebah di pohon Sialang.
- Upacara Belian, adalah pengobatan tradisional.
- Upacara Bedewo, adalah pengobatan tradisional yang sekaligus dapat dipergunakan untuk mencari benda-benda yang hilang.
- Upacara Menetau Tanah, adalah upacara membuka lahan untuk pertanian atau mendirikan bangunan.