- Rumah gadang/balai adat: adalah tempat bermufakat atau tempat lahirnya filsafat alam fikiran Minangkabau yang masyhur. Hal ini melambangkan semangat demokrasi.
- Atap masjid bertingkat tiga dan bergonjong satu: melambangkan salah satu dari bentuk rumah ibadah yang khas menurut arsitektur alam Minangkabau asli. Hal ini menunjukkan agama Islam sebagai salah satu agama yang dipeluk masyarakat Sumatra Barat pada umumnya.
- Bintang segi lima: melukiskan nur cahaya yang melambangkan Ketuhanan Yang Maha Esa.
- Riak gelombang: adalah suatu lambang dinamika dari masyarakat Minangkabau.
- “Tuah Sakato”: bermakna kesepakatan untuk melaksanakan hasil mufakat rakyat.
- Putih berarti suci
- Merah jingga berarti berani
- Kuning emas berarti agung
- Hitam berarti abadi, tabah, ulet, tahan tapo
- Hijau cerah berarti harapan masa depan
Burung Kuau besar sudah sejak lama dikenal oleh masyarakat Provinsi Sumatra Barat. Burung ini adalah burung langka. Oleh karena itu, pemerintah Sumatra Barat memilih burung kuau ini sebagai identitas daerah. Hal ini bertujuan agar burung kuau besar dapat dijaga kelestariannya.
Burung kuau besar memiliki bentuk dan corak bulu yang indah dan spesifik. Ciri utamanya adalah ukuran tubuhnya yang besar. Berat burung kuau besar dapat mencapai 11,5 kg. Kepala burung kuau biasanya tidak berbulu. Kulit pada bagian kepala dan leher berwarna biru. Pada bagian kepalanya juga terdapat jambul yang terdiri atas bulu-bulu yang lembut. Paruhnya berwarna kuning pucat. Daerah di sekitar lubang hidung berwarna hitam, dan iris matanya berwarna merah.
Burung kuau besar memiliki bulu berwarna dasar coklat dengan corak bulat-bulat kecil berwarna kuning dan hitam. Bulu pada tubuh bagian bawah berwarna coklat sawo. Bulu ekornya berjumlah 12 helai. Burung jantan memiliki sepasang bulu ekor yang tumbuh di tengah berukuran sangat panjang. Karena ekornya yang panjang, panjang tubuh burung kuau ini dapat mencapai dua meter dari ujung kepala sampai ekor.
Baca juga : Sejarah Provinsi Sumatra Barat
Sayap burung kuau berbentuk bulat dengan bulu-bulu yang panjang dan menarik. Kelemahan burung kuau adalah tidak bisa terbang. Burung Kuau besar memiliki kaki yang cukup panjang, kuat dan berwarna merah. Selain berfungsi sebagai alat gerak, kakinya juga berfungsi sebagai alat untuk mengais dan membalik-balik tanah untuk mencari makanan. Kaki burung kuau tidak mempunyai taji.
Baca juga hal-hal menarik tentang Provinsi Sumatera Barat di bawah ini: