Kilas Sejarah
Yordania sudah dihuni manusia sekurang-kurangnya sejak 10 abad lalu. Beberapa kerajaan kecil timbul-tenggelam di negeri ini di bawah penguasa kerajaan-kerajaan besar seperti Assyria, Mesir, Persia, Yunani, dan Roma. Pada tahun 636, Yordania ditaklukkan pasukan Islam. Sesudah Perang Salib, negeri ini kembali dikuasai Mesir, sampai direbut oleh Turki (1517-1916).
Fisiografi
![]() |
Reruntuhan forum (panggung) kuno di Yordania yang dibuat pada zaman Kekaisaran Romawi tahun 64 sebelum Masehi, terletak di kota Jarash tepi Sungai Yordan. |
Sebagian besar tanah yang ditumbuhi semak-semak berduri di sepanjang Sungai Yordan telah dibuka dan dimanfaatkan untuk budidaya tanaman dengan bantuan irigasi. Jauh lebih ke timur terdapat tumbuh-tumbuhan yang tahan kering. Binatang liar hidup di Yordania, terutama di tanah tinggi selatan, di antaranya adalah anjing jakal, kambing ibeks, dan serigala.
Penduduk
Berdasarkan cara hidup, penduduk Yordania dapat dibedakan atas penduduk kota, penduduk desa, dan pengembara. Penduduk kota mencakup sekitar 70 persen dari seluruh penduduk Yordania; Amman sendiri, ibu kota negeri ini, berpenduduk sekitar 970.000 jiwa. Penduduk kota hidup dari berbagai mata pencaharian.
![]() |
Benteng gurun pasir Qusair ‘Amra (=Benteng Merah) Yordania, juga digunakan sebagai tempat peristirahatan dan pemandian, dibangun pada masa Kalifah Al-Walid. |
Sedangkan penduduk pedesaan sebagian besar hidup dari pertanian. Suku-suku nomad, yang umumnya menempati daerah gurun, stepa, dan pegunungan, hidup dari peternakan unta, kambing, dan biri-biri; jumlah mereka sudah jauh berkurang berkat usaha pemerintah dalam memukimkan mereka.
Di negeri ini hidup pula ratusan ribu pengungsi Palestina, yang tidak dapat dikelompokkan ke dalam kelompok-kelompok tersebut di atas. Sebagian dari mereka masih hidup di tenda-tenda dalam kondisi yang menyedihkan, kendati mereka memperoleh bantuan dari berbagai organisasi sosial, antara lain dari badan-badan PBB.
![]() |
Benteng Qasr al-Kharana, salah satu benteng peninggalan zaman Umayyah di daerah gurun pasir Yordania. |
Lebih dari 90 persen penduduk Yordania termasuk kelompok etnis Arab. Selain orang Arab, di negeri ini terdapat pula orang Circassia (0,5%), Armenia (0,1%), Turki (0,1%), dan Kurdi (0,1%). Lebih dari 90% rakyat negeri ini menganut agama Islam (aliran Sunni) dan kira-kira 4,9% Kristen. Bahasa resmi di negeri ini adalah bahasa Arab tetapi bahasa Inggris juga banyak digunakan oleh kalangan orang-orang terpelajar, usahawan, dan pejabat pemerintah.
Pemerintahan
Menurut Konstitusi 1952, Yordania adalah sebuah kerajaan konstitusional. Kekuasaan raja sangat besar, melebihi kekuasaan badan eksekutif, legislatif, dan yudikatif. Roda pemerintahan dijalankan oleh kabinet di bawah pimpinan seorang perdana menteri yang diangkat oleh raja.
Kabinet ini bertugas memimpin departemen-departemen dan menetapkan kebijaksanaan pemerintah. Pengangkatan perdana menteri dan kabinet harus mendapat persetujuan dari parlemen.
Lambang
![]() |
Lambang negara Yordania |
Tetapi sejak tahun 1969, tak pernah lagi diadakan pemilihan parlemen, sedang parlemen ke-9, yang dipilih tahun 1965, dihentikan beberapa kali sebelum akhirnya diganti dengan Dewan Penasihat Nasional, sebuah badan yang dibentuk untuk membahas program-program dan kegiatan pemerintah dengan kekuasaan terbatas.
Perekonomian
Negara ini hanya memiliki sedikit sumber daya alam. Cadangan airnya pun tidak mencukupi. Sementara itu, laju pertambahan penduduknya pesat. Tambahan pula, banyak masalah lain dialaminya akibat konflik Arab – Israel.
Pertanian bukan kegiatan ekonomi penting di Yordania. Sektor ini hanya menyerap sekitar 4 persen tenaga kerja dan menyumbang sekitar 7 persen produk nasionalnya. Tanah pertaniannya sempit, dan banyak tanahnya yang paling subur hilang ketika Israel menduduki Tepi Barat.
Tanaman lain yang penting adalah kacang-kacangan, tomat, buah-buahan, dan sayur-sayuran. Anggur, zaitun, pisang, dan jeruk juga ditanam. Unggas, sayur-sayuran, dan buah-buahan segar kerap kali diangkut dengan pesawat terbang ke pasar-pasar di Teluk Persia. Daerah-daerah gurun timur masih dikuasai orang Badui yang memelihara biri-biri, kambing, dan unta.
Semua kota utama Yordania sudah dihubungkan dengan jalan raya yang bagus. Ada pula jalan raya lintas gurun ke Aqaba dan Baghdad di Irak. Jalan raya di negeri ini sekarang mencapai 6.300 km lebih, di antaranya lebih dari 74 persen sudah di aspal. Selain itu, negeri ini memiliki 619 km jalan kereta api. Perusahaan penerbangan Kerajaan Yordania (ALIA) melayani hubungan udara internasional dari Amman.
Selain itu terdapat pula penerbangan dalam negeri ke Ma”an dan Aqaba. Fosfat menyumbangkan hampir 30% dari nilai ekspor Yordania, dan kira-kira 19% dari hasil buah-buahan bersama dengan sayur-sayuran dan ternak. Sekitar 35 persen barang ekspor Yordania dikirim ke negara-negara Arab lain, dan sisanya dikirim ke India dan negara-negara Eropa Timur.
Barang impornya antara lain mesin-mesin, minyak mentah, alat-alat transportasi, besi dan baja, makanan, dan barang-barang konsumsi, diperoleh terutama dari negara-negara Arab lain dan negara-negara MEE. Nilai ekspor Yordania hingga kini masih tetap di bawah nilai impor.
Akibatnya, setiap tahun negeri ini mengalami defisit perdagangan, yang harus ditutupi dengan bantuan dan pinjaman dari luar negeri Tetapi defisit ini bisa diimbangi dengan pendapatan dari sektor-sektor ekonomi lain, kiriman dari tenaga kerja di luar negeri, pendapatan dari penanaman modal asing, dan subsidi pemerintah asing.
Baca juga: Sejarah Negara Yaman Utara