Letak Geografis dan Wilayah Kekuasaan Majapahit
Kerajaan Majapahit terletak di selatan Sungai Brantas, tepatnya di Kecamatan Trowulan. Oleh para ahli arkeolog Pusat pemerintahannya diperkirakan di sekitar Mojokerto, Jawa Timur. Kerajaan Majapahit mengalami masa kejayaannya pada tahun 1350 sampai 1389 Masehi. Rajanya pada masa itu adalah Hayam Wuruk dengan maha patihnya Gajah Mada. Hayam Wuruk berarti “Ayam Jantan Muda”, dengan gelarnya Rajasanagara. Ia juga dikenal dengan sebutan Bhra Hyang Wekasingsuka.
Pengaturan pemerintahan Kerajaan Majapahit
1. Bidang pemerintahan
2. Bidang Perdagangan
3. Bidang Pertanian
4. Bidang Kebudayaan
- Kitab Negarakertagama yang ditulis Mpu Prapanca
- Kitab Sutasoma yang ditulis Mpu Tantular
Awal mula nama Majapahit
Kedatangan pasukan Cina merupakan kesempatan emas bagi Raden Wijaya untuk membalas sakit hatinya terhadap Jayakatwang. Mereka kemudian bergabung menyerang Kerajaan Kadiri. Oasukan Jayakatwang dapat dikalahkan.
Ketika tentara Cina sedang merayakan kemenangan, pasukan Raden Wijaya yang dibantu oleh Arya Wiraraja secara mendadak menyerang dan membuat tentara Cina porak poranda.
Setelah Jayakatwang runtuh dan kembalinya tentara Cina ke negerinya, pada tahun 1293 Raden Wijaya mendirikan kerajaan yang diberi nama Majapahit. Raden Wijaya menobatkan dirinya sebagai raja Majapahit yang pertama dengan gelar “Kertarajasa Jayawardhana”.
Raden Wijaya wafat pada tahun 1309, dan digantikan oleh putranya yang bernama Kalagemet. Setelah menjadi raja ia bergelar Sri Jayanegara. Sri Jayanegara memerintah dari tahun 1309 – 1328. Pada masa pemerintahannya banyak terjadi pemberontakan. Pemberontakan tersebut adalah :
- Rangga Lawe yang berkedudukan di Tuban tahun 1309
- Pemberontakan Sora terjadi tahun 1311
- Pemberontakan Nambi (putra Arya Wiraraja) tahun 1316
Semua pemberontakan di atas dapat ditumpas. Namun, pada tahun 1319 muncul pemberontakan Kuti. Pemberontakan ini membahayakan kerajaan, karena Kuti berhasil menduduki ibu kota Kerajaan Majapahit.
Raja Jayanegara dengan dikawal pasukan Bhayangkari sebanyak 15 orang yang dipimpin oleh Gajah Mada menyingkir ke Badander, sebuah tempat di Jawa Timur. Akhirnya Gajah Mada berhasil menyusun kekuatan dan berhasil menumpas pemberontakan Kuti, sehingga Jayanegara dapat kembali ke istana Majapahit.
Karena jasanya, Gajah Mada diberi kedudukan sebagai patih Kahuripan yang kemudian menjadi patih Kadiri. Inilah prestasi awal Gajah Mada di Majapahit menuju puncak kejayaannya.
Raja Jayanegara wafat pada tahun 1328 tanpa meninggalkan keturunan. Orang yang berhak menggantikannya menjadi raja adalah Putri Gayatri. Karena ia menjadi Bhiksuni (pendata wanita agama Buddha), maka ia diganti putranya Bhre Kahuripan yang kemudian bergelar Tribuwanatunggadewi Jayawisnu Wardhani.
Pada masa pemerintahnnya, terjadi pemberontakan Sadeng pada tahun 1331. Karena Perdana Menteri Arya Tadah sedang sakit, maka Gajah Mada diangkat menjadi Panglima Majapahit. Gajah mada berhasil menumpas pemberontakan Sadeng. Ratu Tribuwana kemudian mengangkat Gajah Mada menjadi mangkubumi atau perdana menteri menggantikan Arya Tadah.
Pada waktu pelantikan Gajah Mada, beliau mengucapkan sumpah yang sangat terkenal hingga sekarang, yaitu “Sumpah Palapa”. Ia bertekad ingin menyatukan Nusantara dibawah naungan Majapahit. Untuk mewujudkan cita-citanya Gajah Mada membangun armada angkatan laut Kerajaan Majapahit. Armada tersebut dipimpin oleh Laksamana Nala atau Mpu Nala. Pada tahun 1340 Gajah Mada bersama armada tersebut menguasai Dompo.
Pada tahun 1343 Gajah Mada dibantu Adityawarman, putra Majapahit keturunan Melayu berhasil menguasai Bali. daerah-daerah lain yang berhasil dikuasai Majapahit adalah Sumatra, Kalimantan, Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku, Tumasik (Singapura), dan Semenanjung Malaya.
Pada tahun 1364 Gajah Mada meninggal dunia. Sepeninggal beliau Kerajaan Majapahit kesulitan mencari penggantinya.
Peninggalan sejarah Kerajaan Majapahit di antaranya berupa karya sastra dan bangunan bersejarah, antara lain : Negarakertagama karangan Mpu Prapanca, Sutasoma karangan Mpu Tantular, Candi Kedaton, Candi Tikus, Candi Sawentar, dan Candi Jabung.
Runtuhnya Majapahit
Keruntuhan Majapahit berawal dari meninggalnya Hayam Wuruk dan Gajah Mada. Para penggantinya tidak secakap beliau keduanya. Beberapa penyebab kemunduran Majapahit adalah sebagai berikut :
1. Perang Paregrek, yaitu perang saudara yang terjadi antara Wirakramawardhana dan Bhre Wirabumi pada tahun 1401 – 1406.
2. Mulai kuatnya pengaruh agama Islam di pesisir Jawa. Hal ini dibuktikan dengan berdirinya Kerajaan Demak Bintoro.
Baca juga artikel yang berkaitan dengan Majapahit di : Kehidupan zaman Kerajaan Majapahit
Itulah Perjalanan panjang Kerajaan Majapahit, semoga menambah catatan sejarah bumi Nusantara.