Empat pasukan ini kemudian dibantu oleh Khalid bin Walid yang bertempur di front Siria. Perjuangan pasukan-pasukan tersebut dan ekspedisi-ekspedisi militer berikutnya untuk membebaskan Jazirah Arab dari penguasaan bangsa Romawi dan bangsa Persia, baru tuntas pada masa pemerintahan Umar bin Khattab.
Keputusan-keputusan yang dibuat Khalifah Abu Bakar untuk membentuk beberapa pasukan tersebut dari segi tata negara, menunjukkan bahwa ia juga memegang jabatan panglima tertinggi tentara Islam. Hal seperti ini juga berlaku pada zaman modern, yaitu seorang kepala negara atau presiden juga sekaligus sebagai panglima tertinggi angkatan bersenjata.
Di segi lain, fakta historys tersebut menunjukkan pula bahwa kepemimpinannnya telah lulus ujian menghadapi berbagai ancaman dan krisis yang timbul, baik dari dalam maupun dari luar.
Artinya, ia telah sukses membangun pranata sosial politik dan pertahanan keamanan pemerintahannya. Dengan kata lain, ia berhasil memobilisasi segala kekuatan yang ada untuk menciptakan pertahanan dan keamanan negara Madinah, menggalang persatuan umat Islam, mewujudkan keutuhan dan keberlangsungan negara Madinah dan Islam, menghimpun ayat-ayat Al-Quran yang masih berserakan menjadi mushaf.
Selengkapnya silahkan baca di artikel sejarah peradaban islam : Penyusunan Mushaf Al Quran
Keberhasilan ini tentu karena adanya kedisiplinan, kepercayaan dan ketaatan yang tinggi dari rakyat terhadap integritas kepribadian dan kepemimpinan Abu Bakar.