Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Penjelasan Gempa Bumi, Banjir, Gunung Api dan Angin Topan

Peristiwa alam adalah kejadian yang disebabkan oleh adanya perubahan alam itu sendiri. Peristiwa alam dapat terjadi kapan saja tanpa diketahui oleh manusia dan di luar kemampuan manusia. Peristiwa-peristiwa tersebut mempengaruhi kehidupan sosial di daerah tertentu. Di bawah ini akan dijelaskan beberapa peristiwa alam, yaitu:

Terjadinya Gempa Bumi

Gempa bumi dapat terjadi dimana saja dan kapan saja. Gempa bumi sesungguhnya adalah getaran bumi. Getaran tersebut disebabkan oleh adanya retakan dari lapisan-lapisan bebatuan yang ada di dalam bumi.
  • Tempat terjadinya retakan batuan ini merupakan pusat gempa yang disebut hiposentrum, yang letaknya di dalam bumi.
  • Ada gempa bumi tektonik atau gempa bumi disklorasi seperti yang telah diterangkan di atas.
  • Ada gempa bumi vulkanik, ini terjadi pada waktu gunung api akan, sedang, atau sesudah meletus.
  • Gempa bumi roboh atau terban, adalah gempa bumi yang disebabkan oleh dindingnya goa di dalam tanah yang roboh.
  • Skala richter adalah alat yang digunakan untuk mengukur kekuatan gempa bumi.
  • Seismograf adalah alat untuk mengukur getaran gempa.
  • Ukuran gempa bumi yang kuat adalah kekuatan gas skala richter dapat menimbulkan berbagai kerusakan.

Foto Dahsyatnya gempa bumi Lombok baru-baru 2018
Dahsyatnya gempa bumi Lombok baru-baru 2018. Foto: Zabur Karuru/Antara Foto

Penyebab Gempa Bumi

Mayoritas penyebab gempa Bumi adalah pelepasan energi yang dihasilkan oleh tekanan lempengan  bumi yang bergerak. Lama-kelamaan tekanan tersebut semakin membesar, akhirnya mencapai keadaan di mana tekanan tidak dapat ditahan lagi oleh pinggiran lempengan. Saat inilah gempa Bumi terjadi.

Mengapa pergeseran lempeng bumi dapat mengakibatkan gempa? Karena dalam peristiwa tersebut dibarengi dengan pelepasan sejumlah energi besar. Selain itu, pergerakan lempeng bumi yang saling menjauh juga dapat mengakibatkan gempa bumi.

Hal ini disebabkan saat dua lempeng bumi bergerak saling menjauh, akan terbentuk lempeng baru di antara keduanya. Lempeng baru yang terbentuk memiliki berat jenis yang jauh lebih kecil dari berat jenis lempeng sebelumnya. Lempeng tersebut akan mendapatkan tekanan besar dari dua lempeng lama, akibatnya lempeng baru bergerak ke bawah yang menimbulkan pelepasan energi yang juga sangat besar.

Gerak lempeng yang saling mendekat juga dapat mengakibatkan gempa bumi. Pergerakan keduanya dapat membentuk gunung. Hal inilah yang terjadi pada gunung Everest yang hingga saat ini terus tumbuh tinggi akibat dari gerakan lempeng di bawahnya yang semakin mendekat dan saling bertumpuk.

Gempa Bumi Berdasarkan Penyebab

Berdasarkan penyebabnya, gempa bumi dibagi sebagai berikut:
Gempa bumi tektonik
Gempa Bumi ini disebabkan oleh adanya aktivitas tektonik, yaitu pergeseran lempeng-lempeng tektonik secara mendadak yang mempunyai kekuatan dari yang sangat kecil hingga yang sangat besar.

Gempa bumi ini banyak menimbulkan kerusakan atau bencana alam di Bumi, getaran gempa Bumi yang kuat mampu menjalar keseluruh bagian Bumi. Gempa bumi tektonik disebabkan oleh pelepasan tenaga yang terjadi karena pergeseran lempengan plat tektonik seperti layaknya gelang karet ditarik dan dilepaskan dengan tiba-tiba.

1. Gempa bumi tumbukan
Gempa Bumi ini diakibatkan oleh tumbukan meteor atau asteroid yang jatuh ke Bumi, jenis gempa Bumi ini jarang terjadi

2. Gempa bumi runtuhan
Gempa Bumi ini biasanya terjadi pada daerah kapur ataupun pada daerah pertambangan, gempabumi ini jarang terjadi dan bersifat lokal.

3. Gempa bumi buatan
Gempa bumi buatan adalah gempa bumi yang disebabkan oleh aktivitas dari manusia, seperti peledakan dinamit, nuklir atau palu yang dipukulkan ke permukaan bumi.

4. Gempa bumi vulkanik (gunung api)
Gempa Bumi ini terjadi akibat adanya aktivitas magma, yang biasa terjadi sebelum gunung api meletus. Apabila keaktifannya semakin tinggi maka akan menyebabkan timbulnya ledakan yang juga akan menimbulkan terjadinya gempa bumi. Gempa bumi tersebut hanya terasa di sekitar gunung api tersebut.

Gempa Bumi Berdasarkan Kedalaman

Berdasarkan kedalamannya gempa bumi terbagi atas sebagai berikut:
1. Gempa bumi dalam
Gempa bumi dalam adalah gempa bumi yang hiposentrumnya berada lebih dari 300 km di bawah permukaan bumi (di dalam kerak bumi). Gempa bumi dalam pada umumnya tidak terlalu berbahaya.

2. Gempa bumi menengah
Gempa bumi menengah adalah gempa bumi yang hiposentrumnya berada antara 60 km sampai 300 km di bawah permukaan bumi.gempa bumi menengah pada umumnya menimbulkan kerusakan ringan dan getarannya lebih terasa.

3. Gempa bumi dangkal
Gempa bumi dangkal adalah gempa bumi yang hiposentrumnya berada kurang dari 60 km dari permukaan bumi. Gempa bumi ini biasanya menimbulkan kerusakan yang besar.

Gempa Bumi Berdasarkan Gelombang/Getaran Gempa

Berdasarkan gelombang atau getaran gempa bumi terbagi atas sebagai berikut:
1. Gelombang Primer
Gelombang primer (gelombang lungituudinal) adalah gelombang atau getaran yang merambat di tubuh bumi dengan kecepatan antara 7–14 km/detik. Getaran ini berasal dari hiposentrum.

2. Gelombang Sekunder
Gelombang sekunder (gelombang transversal) adalah gelombang atau getaran yang merambat, seperti gelombang primer dengan kecepatan yang sudah berkurang,yakni 4–7 km/detik. Gelombang sekunder tidak dapat merambat melalui lapisan cair.


Tentang Banjir

  • Banjir adalah air besar dan mengalir cukup deras.
  • Banjir terjadi karena hujan lebat terus-menerus sehingga air sungai meluap.
  • Banjir juga terjadi karena tidak berfungsinya saluran air secara baik.
  • Banjir bandang terjadi secara tiba-tiba dan bersifat menghanyutkan dan sangat dahsyat.
  • Banjir mengakibatkan merusaknya harta benda dan korban nyawa.

Tentang Letusan Gunung Berapi

  • Gunung meletus adalah suatu peristiwa alam sebagai akibat dari adanya kegiatan magma di dalam bumi.
  • Magma adalah batuan cair pijar yang terdapat di dalam bumi. Magma mempunyai suhu yang tinggi dan banyak mengandung gas.
  • Tempat keluarnya magma disebut gunung api.
  • Lahar panas atau lumpur panas, yaitu magma yang bercampur dengan air.
  • Adapun bahan gas berupa solfatar (H2S), menyebabkan adanya tambang belerang, gas asam arang (CO2), dan gas-gas lainnya.
  • Gas CO2 bersifat lebih berat dari pada udara biasa dan mengalir ke lembah-lembah. Gas ini sangat membahayakan bagi kehidupan.

Tanda-tanda gunung api akan meletus adalah sebagai berikut:
  • Suhu di sekitar kawah naik.
  • Sumber-sumber air banyak yang kering.
  • Sering terasa adanya gempa bumi atau getaran bumi.
  • Binatang banyak yang pergi.
  • Sering terdengar suara gemuruh.
Keuntungan-keuntungan yang kita peroleh dari adanya gunung api di Indonesia yaitu sebagai berikut:
  • Timbul sumber air panas yang mengandung mineral.
  • Adanya sumber gas alam yang dapat digunakan sebagai sumber tenaga listrik.
  • Memberikan tempat-tempat rekreasi dan peristirahatan, seperti daerah puncak, Kaliurang, Tawangmangu, Sarangan, dan lain sebagainya.
  • Memperbanyak curah hujan, sehingga memungkinkan untuk mengadakan tanaman budidaya, seperti teh, kina dan sebagainya.

Tentang Angin topan (angin ribut)

  • Angin adalah udara yang bergerak dan mengalir. Udara tidak dapat kita lihat, begitu pula angin tidak dapat kita lihat atau kita raba.
  • Angin topan (Angin ribut) adalah angin yang bergerak dengan kecepatan tinggi antara 32 - 37 knot/jam (1 knot = 1.852 meter).
  • Di negara Indonesia selalu bertiup angin pasat. Angin pasat merupakan gerakan udara yang berhembus dengan aliran tetap diantara garis balik utara dan garis balik selatan.
  • Angin ribut yang berputar dan bergerak dengan cepat mengelilingi suatu pusat di sebut angin siklon.
  • Gelombang pasang angin laut disebabkan oleh gempa bumi disebut gelombang tsumani.