Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Sejarah Penduduk Negara Irak

Catatan tahun 1987 menunjukkan bahwa dalam tempo 12 tahun penduduk Irak naik dua kali lipat, yaitu dari 8,2 juta pada tahun 1965 menjadi 16,4 juta jiwa pada tahun 1987.

Kelompok etnis penduduk Irak terdiri dari beberapa kelompok etnis, yang terbesar diantaranya adalah kelompok etnis Arab dan Kurdi. Kelompok-kelompok etnis kecil antara lain adalah orang Turkoman, Persia, Sebaean, Yazidis, Lur, Armenia, dan Yahudi.

Orang Arab yang mencakup sekitar 77% dari seluruh penduduk, dapat ditemukan di seluruh negeri ini, tetapi kebanyakan hidup di Irak tengah dan selatan.

Orang Kurdi (sekitar 2,8 juta), yang terpusat di keempat provinsi utara (Ninawa, Irbil, as-Sulaymaniyah dan al-Ta'mim),, merupakan kelompok masyarakat bukan Arab yang paling penting di negeri ini.

Diagram Pertumbuhan penduduk Irak sampai tahun 2016

Gambar illustrasi pertumbuhan penduduk Irak sampai tahun 2016

Nenek moyang mereka sudah memasuki negeri mereka sekarang sekurang-kurangnya 3.000 tahun, tetapi tata masyarakat dan cara hidup mereka sebagai petani dan penggembala masih tradisional. Mereka (hampir semuanya penganut Islam Sunni) adalah bagian dari kelompok orang Persia (Iran) di Asia Barat, tetapi mereka dapat dibedakan karena memakai bahasa Kurdi, bukan bahasa Persia.

Dengan pengabdian mereka terhadap agama dan suku bangsa mereka, serta rasa permusuhan mereka terhadap orang Arab, orang Kurdi Irak sangat mirip dengan orang Kurdi dari Anatolia Timur. Lagipula mereka hanya berbeda kewarganegaraan dari orang Kurdi di sebelah timur daerah perbatasan dengan Iran.

Orang Turkoman yang berbicara dalam bahasa Turki dialek Ottoman hidup di kota-kota kecil di sepanjang jalan raya Baghdad - Mosul. Kelompok etnis ini, yang berjumlah sekitar 250.000 jiwa, hampir tidak dapat dibedakan dari orang Irak tengah bagian utara, tetapi umumnya lebih bersimpati terhadap orang Turki daripada terhadap orang Arab. Daerah-daerah kantong mereka memperlihatkan unsur-unsur peninggalan orang Turki yang melintasi daerah ini berabad-abad sebelumnya.

Orang Persia hidup di kota-kota suci Islam Syiah (an-Najaf, Karbala, Kadhimain, Samarra, dan lain-lain). Orang Sabaean kebanyakan hidup sebagai pengrajin perak di daerah Sungai Trigis Hilir. Orang Yazidis umumnya hidup di Jabal Sinjar.

Orang Lur di Irak Tengah bagian timur merupakan kelompok masyarakat Iran dari seberang perbatasan. Masyarakat Armenia, yang sudah lama hidup mapan di negeri ini tetapi masih dianggap asing, tersebar di kota-kota utama Irak sebagai pedagang, usahawan, dan lain-lain. Kadang-kadang mereka tidak disukai orang banyak, tetapi jarang sampai ditindas.

Orang Yahudi, yang merupakan kelompok mayoritas di Baghdad sebelum tahun 1914, kini tinggal sekitar 6.000 - 10.000 orang. Mereka patuh pada hukum, tetapi memisahkan diri dari kelompok-kelompok masyarakat lain, hidup sebagai pedagang, pegawai kecil, dan lain-lain.

Mereka sudah dianggap sebagai orang Irak, dan telah berabad-abad mereka memakai bahasa Arab, bahkan dapat dikatakan sejak zaman Babylon.

Baca juga : Fisiografi Negara Irak