Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Sejarah Pemerintahan dan Ekonomi Negara India

Sampai tahun 1947 India (termasuk Pakistan) masih merupakan jajahan Inggris, walaupun pemerintah nasional sudah dibentuk sejak tahun 1946. Pada 3 Juni 1947 partai-partai yang ada di sana (Kongres dan Liga Muslimin) sepakat untuk membentuk dua dominion.

Sejak Undang-undang Kemerdekaan India (Indian Independent Act) berlaku pada 15 Agustus 1947, kekuasaan atas India jajahan Inggris dibagi dua: bagian yang mayoritas penduduknya beragama Hindu (India sekarang) dan bagian yang mayoritas penduduknya beragama Islam (Pakistan sekarang). Tetapi Republik India baru diproklamasikan pada tahun 1950.

Tahun 1975 keadaan darurat perang diumumkan oleh Perdana Menteri Indira Gandhi. Sensor diberlakukan dan golongan oposisi dituntut. Dua tahun kemudian Indira Gandhi meletakkan jabatan, tetapi dalam pemilu berikutnya ia kembali menang dan menduduki jabatan semula.

Akhirnya, ia tewas ditembak pengawalnya sendiri pada Oktober 1984. Tetapi kemudian berhasil digantikan oleh putranya, Rajiv Gandhi. Mungkin hingga kini, konflik antara golongan Sikh dan pemerintah, yang sudah ada sejak pemerintahan Indira, terus berlanjut.

Pemerintahan India

Negara India berbentuk republik federal dengan presiden sebagai kepala negara dan perdana menteri sebagai kepala pemerintahan. Dewan perwakilan rakyat terdiri dari presiden, Dewan Negara (Rajya Sabha) dan Dewan Rakyat (Lok Sabha). Dewan Negara (anggota sekitar 250 orang) dipilih untuk masa bakti 6 tahun, sedang Dewan Rakyat (anggota sekitar 525 orang) dipilih untuk masa bakti 5 tahun.

Perdana menteri berkewajiban membentuk kabinet dan memimpin para menteri. Di setiap negara bagian terdapat sebuah dewan legislatif, yang terdiri dari Vidhan Sabha dan Vidhan Parishad.

Pemerintah federal bertugas mengendalikan rencana nasional dan pertahanan serta menentukan kebijakan luar negeri, sementara pemerintah negara bagian bertanggung jawab atas urusan regional, pendidikan dan kesehatan.

Pada dasarnya, negara bagian mengambil bentuk yang sekarang ini setelah terjadi perubahan besar-besaran pada tahun 1956 berdasarkan bahasa. Beberapa daerah teritorial ditempatkan langsung di bawah pemerintahan pusat. Negara bagian terdiri dari dua distrik dengan subdivisi yang disebut tehsils dan teluks.

Foto Pintu Masuk ke India
Sebuah bangunan monumental yang didirikan tahun 1911 di kota pelabuhan Bombay, terkenal dengan nama "Puntu Masuk ke India"

Perekonomian

Perekonomian India bertumpu pada pertanian. Hampir sepertiga dari GNP India diperoleh dari sektor ini.

Tetapi perkembangan ekonomi dan perluasan kesempatan kerja belum dapat mengejar angka kenaikan penduduk. Sejak tahun 1960-an pemerintah menjalankan kebijaksanaan "revolusi hijau", yakni menggalakkan penggunaan jenis-jenis bibit baru untuk meningkatkan hasil pertanian.

Dalam pelaksanaannya, kebijaksanaan itu menuntut tenaga-tenaga petani yang terampil dan harus mengatasi hambatan-hambatan tradisional. Namun demikian, hasil bumi beberapa jenis tanaman perdagangan cukup berkembang di India.

Foto Pemandangan bagian barat Himalaya
Pemandangan yang menakjubkan di bagian barat Pegunungan Himalaya dengan puncak-puncaknya yang tertutup salju abadi, dilihat dari tanah datar India yang berbatasan dengan RRC.
Hampir tiga perempat daerah pertanian India ditanami dengan tanaman pangan, di antaranya seperempat dengan padi. Ada kirakira 4.000 varietas padi yang ditanam dan masing-masing memerlukan kondisi tanah dan iklim tertentu, seperti suhu rata-rata 24°C dan curah hujan 1500-2000 mm sehingga tidak lagi memerlukan pengairan. Padi kebanyakan ditanam di daerah-daerah delta sepanjang pantai timur, antara lain di Benggala, Andhra Pradesh dan Tamil Nadu, begitu pula di Bi har, Madhya Pradesh dan Uttar Pradesh.

Ladang gandum meliputi sepertiga lahan pertanian India. Tahun 1975, India dapat menghasilkan 24,2 juta ton gandum. Negara-negara bagian penghasil gandum terbanyak ialah Madhya Pradesh, Uttar Pradesh dan Punjab; dua pertiga hasil gandum India diperoleh dari negara-negara bagian ini. Lahan untuk jowar lebih luas daripada lahan gandum, tetapi hasilnya jauh lebih rendah.

Jenis tanaman ini banyak ditanam di India tengah dan India selatan, yakni di Maharashtra, Andhra Pradesh, Mysore, dan Madhya Pradesh. Bajra, jagung, ragi (Eleusine coracana, sejenis rumput-rumputan), padi-padian, dan barley (semacam gandum) juga ditanam di beberapa daerah.

Hasil bumi untuk diperdagangkan terdiri dari beberapa jenis hasil perkebunan besar dan hasil pertanian tradisional. Komoditi terpenting ialah teh. India sudah mengekspor teh sebelum negara ini merdeka, dan sesudah merdeka daerah penanamannya diperluas.

Foto Candi Muktesvara di India
Candi Muktesvara di Bhubaneswar, negara bagian Orissa, yang dibangun pada pertengahan abad ke-10.

Produksi tahun 1975 tercatat 490 juta ton. Jumlah ini melebihi produksi teh dari negara-negara lain. Kopi dan karet juga banyak ditanam. India tercatat sebagai penghasil lada terbesar di dunia.

Hasil bumi untuk diperdagangkan dari sektor pertanian tradisional juga banyak meningkat sesudah India merdeka, tetapi sementara itu kebutuhan dalam negeri juga meningkat. Sejak tahun 1975 India menghasilkan 140 juta ton gula per tahun, kapas 1,2 juta ton, dan kacang tanah 6,6 juta ton.

Hampir separuh dari gula itu dihasilkan di Uttar Pradesh; kapas dan kacang tanah terutama dihasilkan di daerah antara Gujarat dan Maharashtra di sebelah barat, Punjab di utara dan Tamil Nadu di selatan. Tanaman lain, antara lain kelapa, yute, dan mesta (pengganti yute). Yute dan mesta terutama ditanam di Benggala, sedang mesta juga ditanam di Andhra Pradesh.

Peternakan juga memegang peranan penting dalam perekonomian India. Walaupun orang Hindu memuja sapi dan tidak memakan dagingnya, jenis ternak ini memegang peranan penting dalam pertanian.

Tahun 1975 tercatat 180 juta sapi dan 60 juta kerbau di negeri ini, umumnya dimanfaatkan dalam mengolah lahan pertanian. Ternak lain yang penting artinya dalam perekonomian India ialah domba dan kambing. Dalam tahun 1975 produksi wol di India mencapai 36.100 ton.

Sektor kehutanan juga cukup penting. Dalam tahun 1985 luas areal seluruh hutan India tercatat sekitar 718.000 km2. Hutan terluas terdapat di Madhya Pradesh (India tengah), yakni sekitar 133.000 kmz; di bagian timur dan tenggara, yakni di Orissa dan Andhra Pradesh, masing-masing sekitar 50.000 km persegi, walaupun yang dinamakan hutan di sini cukup bervariasi.

Foto Mausoleum Taj-Mahal di Agra
Mausoleum Taj-Mahal di Agra, negara bagian Uttar Pradesh. Dibangun oleh Syah Jehan tahun 1632 - 1653 untuk makam istrinya Mumtaz Mahal, dan dirinya. Dianggap sebagai contoh corak arsitektur Muslim India yang terbesar.
Hasil hutan terutama kayu, dari tahun ke tahun tidak sama besar. Antara tahun 1965 dan tahun 1974, misalnya produksi kayu pulp mengalami kenaikan dari 19.000 menjadi 30.000 ton, sedangkan kayu papan hanya 2.000 - 3.000 m kubik dalam tahun 1974. Bambu, karet, damar, dan kayu rempah-rempah juga penting.

Setelah India merdeka, tampak pertumbuhan pesat dalam sektor perikanan, terutama bidang perikanan darat, misalnya di Benggala. Tahun 1951 sampai 1952 hasil ikan tangkapan tercatat sekitar 760.000 ton, jumlah ini meningkat tahun 1974 menjadi 2.225.300 ton atau hampir 300%, dan sepertiganya adalah hasil perikanan darat.

Pada umumnya ikan yang dijual ke pasar adalah ikan segar. Tetapi dengan adanya pabrik pendinginan ikan, India juga sudah menggalakkan budidaya udang, terutama untuk ekspor.

Ada tiga golongan mineral di India, yakni besi belerang untuk industri berat, bukan logam, dan mineral untuk pembangkit tenaga listrik. India juga memiliki cadangan bijih besi terbesar di dunia dengan jumlah lebih dari 22.400 juta ton, sepertiga di antaranya tergolong jenis bijih besi berkualitas tertinggi.

Semenanjung India sangat kaya akan mineral, terutama bagian timur. Sejak awal abad ini produksi bijih besi terus meningkat. Pada tahun 1974 misalnya, hasilnya tercatat sebanyak 22.102.000 ton, lebih dari setengahnya ditunjukkan untuk ekspor. Dalam dasawarsa berikutnya (1985) produksi bijih besi ini ini meningkat menjadi 53 juta ton. India memiliki hampir seperempat dari cadangan bijih besi dunia.

Untuk jenis mineral bukan logam, India tidak begitu menonjol. Tetapi produksi mangan yang turun hampir 100.000 ton tiap tahun sejak tahun 1965 hingga tahun 1974, kini sudah menunjukkan kenaikan dari 549.700 ton pada tahun 1974 menjadi 1,2 juta ton pada tahun 1985.

Selain itu, sejumlah besar cadangan bauksit ditemukan di Bihar, Gujarat dan Madhya Pradesh. Ekstrak mika (dipakai untuk bahan alat-alat listrik), pengolahannya masih banyak dilakukan secara tradisional, sehingga bersaing bahan pengganti lain.

Mika diproduksi di sebelah timur negara bagian Bihar, di Rajasthan dan di barat daya Punjab. Ladang emas terdapat di Mysore. India termasuk penghasil garam terpenting. Gips dihasilkan di Rajasthan. Bahan mineral lain yang dihasilkan India antara lain kalsium fosfat, asbes, barium sulfat, krom, corondom, intan, dolomit, ilmenit (oksida mineral dari besi dan titanium), perak, steatit (batu sabun), bijih tembaga timah, dan seng.

Dari kelompok ketiga, yakni mineral yang digunakan untuk pembangkit tenaga, tercatat dua jenis: minyak bumi dan elemen radioaktif. Minyak bumi sudah ditemukan di Assam tahun 1879, tetapi baru mulai diolah pada tahun 1974. Uranium ditemukan di Rajasthan. Pantai barat daya banyak mengandung monazit bermutu tinggi yang bisa digunakan untuk energi nuklir.

Sumber bahan bakar paling penting ialah batu bara, yang terdiri dari beberapa jenis menurut kualitas. Hasilnya pada tahun 1985 tercatat kira-kira 160 juta ton, hampir seluruhnya dari bagian barat laut, yakni di Benggala Barat dan di Bihar. Di negara bagian Tamil Nadu sebelah selatan terdapat tambang lignit.

Negara India memiliki dua kelompok industri utama, yaitu industri tradisional (kerajinan) dan industri besar. Industri tradisional sudah dikembangkan secara lebih terencanan di desa-desa, lebih-lebih sesudah India merdeka.

Produksi terpenting adalah khadi, yaitu sejenis pakaian yang ditenun menurut teknik tradisional. Produksi lain dalam bentuk skala kecil adalah mesin jahit, kipas angin, sepeda, dan barang-barang kerajinan. Meskipun demikian, bidang industri semacam ini tidak banyak memberi lapangan pekerjaan tetap, sebab pekerjaan tersebut banyak dilakukan dalam unit-unit keluarga di dalam rumah.

Lapangan yang banyak menyerap tenaga kerja adalah bidang industri pakaian. Pabrik benang terbesar sengaja dipusatkan di Bombay, karena letaknya tidak jauh dari daerah penanaman kapas, dan kota ini berfungsi sebagai pelabuhan. Dari sini India mengekspor benang.

Selain Bombay, beberapa kota pedalaman mulai dikembangkan sebagai kota industri, antara lain Ahmadabad, Nagpur, dan Sholapur, yang kesemuanya di wilayah penanaman kapas.

Di bagian selatan hanya Madras yang memiliki pabrik tekstil. Sampai pada tahun 1950 Bombay menghasilkan separuh dari total produksi pakaian jadi, tetapi sejak kemerdekaan, pusat-pusat pabrik yang baru mulai bermunculan di kota-kota lain, antara lain di Coimbatore sebelah selatan Tamil Nadu. Sampai awal tahun 1970 pusat industri terpenting India masih tetap di Maharashtra dan Gujarat.

Beberapa hasil pabrik tradisional mengalami kemunduran, misalnya yute dan wol. Pabrik pengolahan yute di Calcutta (Benggala barat) mendapat bahan baku dari Bangladesh. Luas areal penanaman yute meningkat, demikian pula produksinya.

Pada tahun 1951 misalnya, produksi yute tercatat 803.070 ton, dan pada tahun 1986 meningkat menjadi 1.383.000 ton.

Industri besi dan baja modern telah ada di negara India sejak tahun 1911 dengan dibukanya pabrik Jamshedpur. Tahun 1939 produksi pabrik ini tercatat sebesar 2.5 juta ton besi dan 1,75 juta ton baja. Salah satu target tersebut dalam Repelita India, yaitu pengembangan produksi besi dan baja, dilaksanakan di Bhilai, Raurkela, Durgapur dan Bokaro.

Dan tahun 1970-an masih banyak lagi pabrik-pabrik baru yang dibangun di berbagai tempat. Sektor industri modern lainnya juga banyak dikembangkan industri rekayasa listrik ringan dan berat berkembang pesat. Produksi mesin diesel misalnya, meningkat dari 44.700 buah pada tahun 1960 menjadi 143.000 buah pada tahun 1971.

Sejak tahun 1974 produksi mobil, truk, dan bis meningkat dari tahun-tahun sebelumnya. Produksi barang-barang mesin beraneka ragam dari peralatan mesin sampai jet. Produksi untuk memenuhi kebutuhan industri dan kebutuhan pertanian tampak saling berlomba. Produksi berbagai bahan kimia juga meningkat tajam. Superl'osl'at, misalnya, meningkat dari 62.040 ton pada tahun 1961 menjadi 122.037 ton pada tahun 1973.

Kebanyakan industri muncul di dekat kota-kota yang sebelumnya sudah dikenal sebagai pusat pengapalan berbagai komoditi pertanian, seperti Calcutta, Bombay, dan Ahmadabad. Belakangan ini kota Jamshedpur, yang sebelumnya dikenal sebagai kota industri batu bara dan besi, juga berkembang amat pesat. Kawasan industri utama kini terletak di bagian timur laut, bagian barat dan bagian selatan India.

Investasi modal untuk berbagai industri cukup besar, dan dalam 2 dasawarsa terakhir ini peningkatan tenaga kerja industri ternyata amat pesat. Pada tahun 1970, misalnya, jumlah tenaga kerja dalam industri modern hanya 4.989.000, tetapi pada tahun 1981 jumlah itu sudah meningkat menjadi 25 juta lebih. Untuk menambah lapangan kerja dan penyebaran industri.

Negara India mengembangkan industri perkebunan dengan ukuran dan fasilitas yang berbeda-beda. Tahun 1973 tercatat sebanyak 585 perkebunan, dengan 12.053 gudang penyimpanan. Pemerintah India cukup mampu untuk mengembangkan industri, sementara beberapa industri swasta seperti pabrik kapas dan industri berat selalu di bawah kendali pemerintah.

Pada waktu India merdeka,jalan kereta api di negara ini tercatat sepanjang 48.000 km. Sementara itu, alat-alat transportasi tradisional, seperti gerobak dan alat pengangkutan melalui sungai, masih banyak digunakan. Pada pertengahan tahun 1985, tercatat 61.000 km jalan kereta api. Namun demikian, India terus mengembangkan bidang ini dengan memodernisasi berbagai peralatan jalan kereta api buatan sendiri.

Dalam Repelita pertama India, usaha pengembangan jalan relatif masih sedikit dan baru pada Repelita ketiga diperbanyak. Kesulitan masih banyak ditemukan, terutama pada tiga jenis sarana angkutan, yakni jalan raya antarkota, jalan antardesa, dan angkutan kota. Dalam tahun 1985 tercatat 1.772.000 km jalan raya, tetapi baru sekitar 832.000 km (47%) yang diaspal. .

Sarana pengangkutan air kebanyakan ditemukan di bagian timur laut. Perdagangan pantai makin lama makin berkembang, terutama dengan pelabuhan-pelabuhan seperti Bombay, Calcutta, Madras, Vishakhapatnam, Cochin, dan Kandla. Sarana angkutan udara, baik di dalam negeri maupun ke luar negeri, juga berkembang pesat; demikian pula pelayanan pos dan telegram.

Negara India mengekspor minyak mentah, batu mulia, pakaian jadi, teh, peralatan mesin dan transportasi, bijih besi, barang-barang dari kulit, dan lain-lain. Sebaliknya, negara ini mengimpor minyak mentah dengan produk-produknya, mesin, batu mulia, minyak goreng, besi dan baja, serta pupuk.

Hubungan dagang dengan luar negeri terus meningkat, terutama dengan Amerika Serikat, Inggris, dan berbagai negara Eropa lain. Uni Soviet dan Jepang pun terus meningkatkan hubungan dagangnya dengan India.

Baca juga: Sejarah Penduduk Negara India
Supriyadi Pro
Supriyadi Pro Nama asli saya Supriyadi dan populer Supriyadi Pro. Saya seorang Expert wordpress developer freelancer, content writer, editor. Memiliki minat besar pada dunia teknologi, sains, seni budaya, social media, dan blogging. Saya kelahiran suku Jawa, di Wonogiri, Jawa Tengah yang ahli bahasa Jawa dan seni gamelan. Silahkan hubungi saya lewat laman yang telah disediakan atau kunjungi website profil saya di https://supriyadipro.com