Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Sekilas sejarah Tembok Berlin di Jerman

Tentang Tembok Berlin

Tembok Berlin merupakan tembok yang terkenal di dunia. Kami yakin secara sekilas pasti anda pernah melihat gambarnya atau minimal pernah mendengar namanya. Tembok Berlin juga disebut Antifascistischer Schutzwall, sering juga disebut Benteng Antifasis. Tembok ini merupakan salah satu kebanggaan bangsa Jerman, karena pada zamannya bangsanya sudah bisa mendirikan tembok raksasa sedemikian luas dan panjang meski tanpa bantuan teknologi canggih seperti sekarang ini. 

Menurut catatan sejarah, Tembok Berlin dibangun pada tanggal 13 Agustus 1961, oleh pemerintahan Komunis Republik Demokratik Jerman atau jika sekarang adalah negara Jerman Timur. Maksud dan tujuan di bangunnya tembok raksasa tersebut adalah agar Jerman Timur tidak terpengaruh oleh pergerakan Jerman Barat yang merupakan negara fasis.

Apa dan bagaimana cirinya negara fasis? Silahkan baca:  Negara penganut fasisme dan kehancurannya

Namun, betapapun kuatnya sesuatu, jika yang Maha Kuasa menghendaki tembok raksasa itupun akhirnya runtuh. Ketika Ketua Partai Jerman Timur mengumumkan kepada warga Jerman Timur bahwa mereka dapat menyeberangi Tembok Berlin, karena benteng tersebut telah diruntuhkan pada tanggal 9 November 1989. Tak dapat dibendung warga pun menyeberangi tembok Berlin beramai-ramai. Namun, sampai saat ini Tembok Berlin tetap menjadi simbol dari Perang Dingin.

Silahkan baca juga: 3 penyebab utama Perang Dingin dan Proses bersatunya Jerman

Foto Berlin Wall picture in Jerman
Berlin Wall picture in Jerman

Pembangunan Tembok Berlin

Saat itu, sebelum tembok Berlin dibangun, banyak sekali imigran dari Jerman Barat yang masuk Jerman Timur. Untuk mencegah itu, Premier Khrushchev memberikan izin kepada Jerman Timur untuk membuat batas atau tembok agar para imigran tidak lagi melakukannya. Dengan waktu 2 minggu, kepolisian, tentara Jerman Timur, dan para relawan telah mampu menyelesaikan kawat berduri darurat dan blok beton dinding Tembok Berlin untuk membatasi Jerman Barat dan Jerman Timur.

Namun apakah dengan itu mampu menghentikan para imigran? Tidak! Bangunan raksasa Tembok Berlin masih belum mampu menghentikan para imigran karena di Jerman Barat. Untuk mengatasi itu, pemerintah Jerman Timur menggantikan tembok tersebut dengan yang lebih kuat agar warga tidak bisa melaluinya. Bangunan beton tersebut bertulang pipa besar yang mustahil manusia bisa melaluinya.

Pemerintah Jerman Timur pun menyiapkan berbagai sarana agar siapapun tidak berusaha melewati tembok tersebut, antara lain: pasir halus untuk melacak jejak kaki, anjing galak, senapan mesin, dan lain-lain. Tak tanggung-tanggung pemerintah menginstruksikan agar menembak mati siapapun yang berusaha melewati tembok Berlin.

Menurut informasi sejarah, pada waktu itu ada sekitar 171 orang tewas karena nekat mencoba melalui tembok raksasa tersebut. Pada tahun 1961 hingga Tembok Berlin runtuh pada tahun 1989, lebih dari 5.000 warga Jerman Timur termasuk sekitar 600 penjaga perbatasan berhasil menyeberangi perbatasan dengan cara melompat keluar melewati jendela yang berdekatan dengan dinding. Da bermacam-macam usaha yang mereka lakukan, ada yang memanjat kawat berduri, ada yang terbang dengan balon udara panas, ada juga yang merangkak melalui selokan dan berbagai cara agar mereka bisa melewati tembok raksasa tersebut.

Runtuhnya Tembok Berlin

Seperti telah disinggung di atas bahwa betatapun kuatnya sebuah Tembok Berlin pun dapat runtuh. Ketika perang Dingin reda, tanggal 9 November 1989, juru bicara Partai Komunis Berlin Timur mengumumkan perubahan dalam hubungan kotanya dengan Barat. Akhirnya tembok tersebut pun dibuka dan warga bebas melintasi perbatasan.

Pada suatu tengah malam, warga pun meramaikan runtuhnya tembok Berlin. Tercatat seorang wartawan menuliskan bahwa moment tersebut merupakan pesta jalanan terbesar dalam sejarah dunia. Semua orang memukul tembok Berlin menggunakan berbagai alat keras untuk merobohkan dinding tembok raksasa tersebut.

Kemudian mereka disebut sebagai mauerspechte. Akhirnya Tembok Berlin pun runtuh dan untuk pertama kalinya sejak 1945 Berlin bersatu. Pada bekas dinding tembok Berlin banyak terdapat coretan yang bertuliskan Perang Benar-Benar berakhir. Suka cita warga di tumpahkan pada sisa-sisa tembok yang runtuh tersebut.