Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Riwayat hidup Abu Bakar as Siddiq yang hartawan dan dermawan

Abu Bakar as Siddiq lahir di Mekah pada tahun 573 Masehi, nama aslinya Abdul Ka'bah. Ayahnya bernama Abi Quhafah bin Amir. Ibunya bernama Ummu Khair Salma binti Sakhr bin Amir. Ayah dan ibunya berasal dari Suku Quraiys, dari Bani Tamim. Suku yang terpandang di Arab karena banyak melahirkan tokoh-tokoh terhormat.

Oleh Rosulullah nama Abdul Ka'bah diganti dengan Abdullah. Nama Abu Bakar adalah nama kauniyah atau nama julukan. Mengapa ia mendapatkan julukan Abu Bakar? Karena Abu Bakar termasuk golongan Assabiqunal Awwalun, yaitu orang yang pertama masuk Islam. Abu artinya bapak, dan Bakar artinya segera.

Ia merupakan orang dewasa pertama yang masuk Islam setelah diajak Rasulullah. Tepatnya orang keempat yang masuk Islam setelah Khadijah, istri Rosulullah, Ali bin Abi Thalib keponakan Rasulullah dan Zaid bin Haritzah anak angkat Rosulullah.

Banyak pula para sahabat yang masuk Islam karena ajakannya, seperti Usman bin Affan, Zubair bin Awwan, Abdur Rahman bin Auf, Abdullah bin Mas'ud, Saad bin Abi Waqas, Thalhah bin Ubaidilah, Abu Ubaidah bin Jarah dan Al Arqam bin Abil Arqam.

Abu Bakar juga mendapat gelar "as Siddiq" yang artinya membenarkan. Mengapa demikian? Karena ia selalu membenarkan segala tindakan dan ucapan Rasulullah terutama tentang peristiwa Isra' Mi'raj. Ia langsung mempercayainya begitu mendengar carita dari Rasulullah.

Pada masa kecilnya, Abu Bakar dikenal sebagai anak baik, jujur, lemah lembut dan sabar. Hal ini membuat ia banyak disukai masyarakat. Ia sudah bersahabat dengan Rasulullah sejak kecil. Mereka bersama-sama membenci minuman keras dan berhala. Oleh karena itu Abu Bakar segera menyambut ajakan Rasulullah untuk memeluk Islam.

Abu Bakar adalah orang yang paling dekat dengan Rasulullah. Ia selalu mendampingi Rasulullah dalam berdakwah, dan ia paling sering mendapat kepercayaan sebagai pendamping. Ketika Rasulullah sakit, beliau mempercayakan Abu Bakar untuk menjadi imam salat menggantikannya. Dan Rasulullah pun menikahi putri Abu Bakar yang bernama Aisyah.

Abu Bakar adalah pedagang yang sukses dan sangat terkenal. Ia termasuk pedagang yang giat dan sangat jujur. Karena kejujuran dan ketulusan hatinya, membuat ia menjadi saudagar yang kaya raya.

Abu Bakar sering berdagang sampai ke luar Mekah. Ia banyak bergaul dengan para bangsawan di luar suku Qurays. Karena pergaulannya itu, ia memiliki wawasan dan pengetahuan yang semakin luas, sering menyedekahkan hartanya untuk orang lain. Sehingga ia tidak hanya dikenal sebagai seorang hartawan, tetapi juga sebagai seorang yang dermawan.

Baca juga sejarah Islam: Kepribadian Abu Bakar as Siddiq yang patut dicontoh