Habibie dalam Notonagoro

- Penulis Berita

Selasa, 15 Juli 2014 - 03:20

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

No-To yang pertama telah jelas terbukti, yaitu Soekarno (berakhiran No) dan Soeharto (berakhiran To). Keduanya bisa di baca pada Soekarno dalam ramalan Jayabaya dan Soeharto dalam jangka Jayabaya. Sekarang, bagaimana dengan kata Na atau Ne dalam ramalan Jayabaya tersebut? Siapakah yang dimaksud tokoh ketiga ini?

Pemimpin dari dari Nusa Srenggi

Setelah lenyapnya kekuasaan dua raja sebelumnya, Jayabaya meramalkan datangnya seorang pemimpin baru dari negeri seberang, yaitu dari Nusa Srenggi (Sulawesi). Dialah Presiden B.J. Habibie.
Faktanya, meski sangat singkat, Habibie adalah mantan presiden ke-3 Indonesia menggantikan Soeharto yang lengser keprabon pada tahun 1998. Mengapa Soeharto lengser dari jabatannya? Silahkan baca selengkapnya di Kronologi reformasi indonesia tahun 1998.
Foto Habibie dalam Notonagoro
Foto Habibie

Kata Na Dalam Notonagoro

Kembali ke pokok bahasan, lalu di manakah kata “Na” dalam notonagoro atau “Ne” pada nama Habibie? Jika kita lihat secara literal, tentunya sampai kiamat pun kita tidak akan menemukan kata na pada nama presiden ketiga Indonesia itu.

Tetapi, jangan keburu mengecap ramalan Jayabaya itu salah atau tidak terbukti. Justru, kata na dari ramalan Jayabaya Notonagoro itu adalah kata kiasan yang memang menunjuk pada sosok BJ Habibie.
Jika mengacu pada kata Notonagoro, di mana pemilik akhiran nama na adalah presiden ketiga Indonesia, maka kita harus mengonversi nama B.J. Habibie ke dalam konotasi lain. Sederhananya, kita dapat menggunakan arti kata dari nama Habibie dalam menafsirkan kata “na” ini.
Habibie dalam bahasa Jawa artinya tresno atau tresna. Nah, aaaaarti nama Habibie inilah yang kemudian menjadi bukti kebenaran ramalan Jayabaya Notonagoro.
Mengapa yang digunakan adalah makna dari nama Habibie? Sebab Habibie bukanlah asli orang Jawa. Berbeda jika ia adalah orang Jawa, maka perlu diartikan terlebih dahulu seperti nama Soekarno dan Soeharto. Dengan demikian, ramalan Notonagoro telah terbukti benar.
Tetapi, janganlah percaya kepada ramalan, hanya Yang Maha Kuasa yang Maha Tahu.

Berita Terkait

Sejarah Perjuangan Mohammad Hatta: Biografi, Peran Politik, dan Tokoh Nasional
7 Nama Pendiri Negara: Menelusuri Sejarah Para Pahlawan Indonesia
Bukti Sejarah Islam Masuk ke Indonesia pada Abad ke-13 Masehi
Apa tujuan Belanda mendirikan sekolah sekolah bagi Bumiputera
Sejarah Bahasa Indonesia singkat dan perkembangannya
Rahasia Kunci Kemerdekaan Indonesia tersirat dalam Kitab Kuno Kerajaan Majapahit
Candi Belahan dan air pancuran yang bikin awet muda
Candi Sawentar di kota Blitar dengan bentangan alamnya yang sangat indah

Berita Terkait

Minggu, 2 April 2023 - 18:22

Mengapa Penelitian Sejarah Harus Mengikuti Metode Ilmiah?

Minggu, 2 April 2023 - 17:57

Bagaimana Penulisan Sejarah Indonesia pada Masa Awal Kemerdekaan?

Minggu, 2 April 2023 - 17:35

Bagaimana sejarah dapat mengungkap kehidupan manusia di masa lampau?

Minggu, 2 April 2023 - 17:23

Mengapa Penulisan Sejarah di Indonesia pada Umumnya Bersifat Naratif?

Minggu, 2 April 2023 - 17:02

Mengapa teks bertopik sejarah kabupaten bandung disebut teks eksplanasi?

Minggu, 16 Oktober 2016 - 03:26

Soal sejarah nenek moyang bangsa Indonesia

Sabtu, 15 Oktober 2016 - 14:36

Soal mengenai memahami sejarah dan penelitian sejarah

Rabu, 25 Mei 2016 - 06:00

Kapan stasiun kereta api pertama di Amerika Serikat didirikan?

Berita Terbaru

Sejarah Dunia

Mengenal Lebih Dekat 10 Kuil Yunani Kuno yang terkenal di dunia

Selasa, 11 Apr 2023 - 04:54

Sejarah Dunia

Derinkuyu Kota Bawah Tanah Terbesar di Dunia

Selasa, 11 Apr 2023 - 04:16

Sejarah Dunia

Sejarah Singkat Seni Mesir yang Mengagumkan

Jumat, 7 Apr 2023 - 23:54