Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Tentang Kerajaan Saudi Arabia

Hal-hal yang perlu diketahui

Hal-hal yang perlu diketahui tentang Kerajaan Saudi Arabia adalah :
  • Luas wilayah : 2.149.690 km persegi
  • Ibu kota : Riyadh
  • Bentuk pemerintahan : Kerajaan
  • Berdiri : 23 September 1932
  • Kepala Negara : Raja
  • Raja : Abdullah bin Abdul Aziz Al-Saud
  • Lagu kebangsaan : As-Salam Al-Malaky As-Saudiyah
  • Jumlah Penduduk (2013) : 25.795.938 jiwa.
  • Bahasa : Arab
  • Agama mayoritas penduduk : Islam
  • Mata uang : Riyal
  • Bandar udara internasional : King Abdul Aziz Jeddah
  • Perusahaan penerbangan : Saudi Air


Pemerintahan

Nama asli Kerajaan Saudi Arabia adalah Al-Hamlaka Al-Arabiya As-Saudiyah, dengan ibu kota Riyadh.. Negara ini terletak di Semenanjung Arab, yaitu semenanjung yang terluas di dunia. Kerajaan Arab didirikan oleh Raja Abdul Aziz bin Rayhman Al Saud pada tanggal 23 September 1932, yang merupakan penyatuan dua kerajaan. Kerajaan Hejaz di sebelah barat dan Kesultanan Nejed di sebelah timur.

Saudi Arabia terkenal sebagai tempat lahir dan perkembangan agama Islam. Mekah adalah kota suci yang tiap tahun selalu dikunjungi umat Islam. Mekah adalah kota suci yang tiap tahun selalu dikunjungi oleh umat Islam di seluruh dunia untuk menunaikan ibadah haji. Selain Mekah, Madinah juga merupakan kota suci, tempat Nabi Muhammad SAW dimakamkan.

Keadaan geografi

Saudi Arabia terletak antara 15 derajat LU - 32 derajat LU dan 34 derajat BT - 56 derajat BT. Batas-batas Saudi Arabia adalah :
  • sebelah utara : Yordania, Irak, dan Kuwait
  • sebelah barat : Laut Merah
  • sebelah selatan : Oman, Republik Demokrat Rakyat Yaman dan Yaman
  • sebelah timur : Teluk Persia dan Persatuan Emirat Arab

Sebagian besar wilayah Arab berupa gurun pasir, dibagian utara adalah Gurun Nefud dengan pegunungan Jabal Sammar, di bagian selatan terdapat Gurun Rub Al Khali. Di gurun ini terdapat wadi, yakni ledokan tanah memanjang seperti sungai kering, misalnya Wadi Er Rumana, Wadi Sabha. Di beberapa tempat juga terdapat Oase, yaitu lembah di gurun pasir yang yang merupakan sumber air.

Di bagian barat sepanjang Laut Merah terdapat beberapa gunung yang menyebabkan turunnya hujan di pantai Laut Merah. Oleh karena itu, tanah di daerah ini subur. Di bagian timur, yaitu daerah pantai Teluk Persia, merupakan dataran rendah, misalnya dataran rendah El Hasa.

Karena terletak antara 15 derajat LU - 32 derajat LU, suhu udaranya rata-rata tinggi. Tetapi karena kurangnya pengaruh laut, maka perbedaan suhu antara siang dan malam serta antara musim panas dan musim dingin sangat besar. Dengan letak lintang yang demikian, berarti Saudi Arabia bagian selatan merupakan daerah tropis dan bagian utara daerah subtropis.

Kadang-kadang juga terjadi badai gurun yang disebabkan oleh angin Samun, yang merupakan angin siklon. Adanya badai gurun ini menjadikan daerah gurun merupakan daerah berbahaya, karena kadang-kadang bukit-bukit pasir tersebut berpindah tempat, sehingga dapat menyesatkan orang dalam perjalanan gurun.

Lalu lintas di gurun dahulu banyak dilakukan dengan unta. Barisan para pedagang yang melintasi daerah gurun disebut kafilah. Sekarang lalu lintas darat yang menghubungkan satu kota dengan kota lainnya melalui jalan raya.



Penduduk

Jumlah penduduk Arab tahun 2013 kurang lebih 25.795.938 jiwa, sebagian besar menempati daerah pantai Laut Merah tanahnya subur. Hampir seluruh penduduknya beragama Islam, bahasa nasionalnya adalah bahasa Arab.

Penduduk Arab sebenarnya termasuk bangsa kulit putih yang digolongkan ke dalam bangsa Semit. Percampurannya dengan orang-orang Hibsyi serta pengaruh iklim menyebabkan kulit mereka menjadi kemerah-merahan.

Perekonomian

Hasil utama Saudi Arabia berasal dari pertambangan, yaitu minyak bumi. Diperkirakan kandungan minyak bumi yang dimiliki negara ini mencapai 1/5 cadangan minyak dunia. Hasil penjualan minyak bumi ini mencapai 98% dari seluruh ekspor Arab. Ladang minyak terutama di bagian timur (pusatnya di Ghawar dan Abqaiq) dan penabangan lepas pantai di Safani yang merupakan penembangan lepas pantai terbesar di dunia. Saat ini Arab Saudi menjadi negara pengekspor minyak bumi terbesar di dunia. 

Di kota Jubail, yang juga terletak di pantai timur, telah dikembangkan industri penyulingan minyak bumi, pabrik petrokimia, pabrik baja, pabrik peleburan alumunium, pabrik desalinasi (mengubah air laut menjadi air tawar). Sumber penghasilan lainnya bagi penduduk ialah peternakan. Di daerah-daerah stepa yang menjadi daerah peternakan dipelihara unta, kambing, biri-biri dan kuda.

Daerah pertanian yang utama adalah daerah Asir, daerah pegunungan di selatan yang menghadap ke Laut Merah. Tanaman yang penting ialah kopi (kopi Arabica), kurma, gandum. Keadaan lingkungan alam menyebabkan pertanian yang dapat diekspor adalah kurma.

Jema'ah haji yang datang setiap tahun dari seluruh penjuru dunia juga merupakan seumber pendapatan bagi masyarakat Arab Saudi.

Hubungan dengan Indonesia

Dengan Indonesia, Saudi Arabia mempunyai hubungan yang erat, baik dalam perdagangan (perekonomian), ketenaga kerjaan, kebudayaan, agama maupun diplomatik. Saudi Arabia turut membantu pembangunan pabrik pupuk Pusri IV di Palembang dan jalan raya Surabaya - Malang. Di bidang perdagangan, ekspor Arab ke Indonesia lebih besar daripada impornya. Dari Indonesia diimpor kayu lapis dan teh, sedangkan Indonesia mengimpor minyak bumi mentah.

Kegiatan pembangunan yang besar menyebabkan negara ini memerlukan banyak tenaga kerja. Dengan jumlah penduduk 25.795.938 jiwa (2013) untuk wilayah yang sangat luas (kurang lebih 2.149.690 km persegi), Saudi Arabia kekurangan tenaga kerja. Pemerintah Indonesia banyak mengirimkan tenaga kerja (TKI : Tenaga Kerja Indonesia ), terutama tenaga kerja wanita (TKW).

Masyarakat Indonesia yang pergi haji dari tahun ke tahun menunjukkan jumlah yang terus meningkat. Pelaksanaan pergi haji tersebut dapat berjalan lancar berkat kerja sama yang baik antara pemerintah Indonesia dengan pemerintah Arab Saudi. Perkembangan jumlah jema'ah haji dan Indonesia tahun 1984-1987 adalah : 1984 : 38.153, 1985 : 40.130, 1986 : 57.628, 1987 : 56.395.

Baca juga:
Hubungan diplomatik dengan Indonesia secara resmi terjalin sejak tahun 1947, meskipun sebenarnya antara kedua negara ini telah terjalin hubungan erat sejak berabad-abad yang lalu. Bukti yang paling tampak dari hubungan itu adalah masyarakat Indonesia yang pergi ke negara Arab untuk menunaikan ibadah haji sebelum tahun 1947.